Kisah Seorang Perempuan Cantik yang Sabar
Kisah renungan islami tentang "Kisah seorang perempuan cantik yang Sabar". Kisah berikut ini mengisahkan kesabaran dan ketabahan seorang perempuan meskipun cobaan yang diberikan kepadanya sungguh luar biasa, berikut kisahnya.
Abu Hassan Siraj bercerita: Ketika aku pergi haji, aku
mengelilingi Ka’bah dan tanpa sengaja melihat seorang perempuan cantik. Aku
berkata: "Demi Tuhan, belum pernah aku melihat orang secantik ini.
Pastilah kecantikan itu karena dia belum pernah mengalami kesedihan."
Rupanya dia mendengarkan gumamanku, lalu berkata: "Apa yang telah Anda
ucapkan? Demi Tuhan, aku telah terbenam dalam dukacita dan kesengsaraan. Tak
seorang pun yang mau berbagi rasa denganku." Aku bertanya: "Apa yang
terjadi denganmu?" Dia berkata: "Suamiku adalah penyembelih domba.
Saat itu kedua anakku yang masih kecil sedang bermain-main, sedang seorang bayi
ada di pangkuanku, sementara aku juga harus memasak. Kemudian salah satu dari
anak itu berkata: mari aku tunjukan cara bapak kita menyembilah domba. Anak
yang satunya setuju. Dan seketika itu juga dia membunuh saudaranya sepeti
membunuh seekor domba dengan cara merebahkannya ke tanah. Dia lalu lari
ketakutan, dan mendaki sebuah bukit di mana seekor serigala melahapnya.
Bapaknya pergi mencari-cari dia dan dalam perja-lanan pencarian anaknya, dia
meninggal dunia karena kehausan yang sangat. Aku mendudukkan bayi itu dengan
penuh harapan mendapat kabar di mana suamiku. Sementara bayiku merangkak ke
perapian yang di atasnya ada periuk mendidih. Segera saja dia
menggoyang-goyangkanya, dan jatuhlah periuk itu ke atasnya, akibatnya tubuhnya
terbakar sampai kulitnya terkelupas. Aku juga masih memiliki seorang anak gadis
yang tinggal di rumah suamiku. Ketika malapetaka ini terdengar olehnya, dia
terjatuh dan tewas. Begitulah, akhirnya kini tinggal aku sendirian."
Aku bertanya: "Bagaimana engkau dapat tahan dengan
semua kemalangan ini?" Dia berkata: "Orang yang mau merenung tentang
kesabaran dan ketidaksabaran akan memahami banyak perbedaan di antara keduanya.
Balasan kesabaran adalah kemuliaan, adapun ketidaksabaran tidak ada
pahalanya." Kemudian dia membacakan syair berikut dan pergi.
Pertahananku adalah
hal yang terbaik untuk diandalkan: kesabaran.
Sekiranya diperoleh
kebaikan dari ketidaksabaran, sudah pasti telah kujalani
Aku bertahan dari
segala kemalangan yang dapat meruntuhkan gunug-gunung
Air mataku dapat
terkendali. Dia bisa tertahan keluar Tapi kini, ia terjatuh ke relung hatiku
Demikian kisah renungan ini, semoga Allah memberikan kepada kita selalu kesabaran dalam setiap keadaan yang kita alami di dunia ini. Baca juga Kisah Putra Harun Ar-Rasyid.
0 comments:
Post a Comment