Kisah Kematian Seorang Raja dan Muslim Shaleh
Ada seorang raja yang berniat melihat-lihat kerajaannya. Dia meminta sebuah pakaian kepada pengawalnya. Perintahnya segera dituruti, tetapi dia tidak suka dengan pakaian yang dibawakan dan memerintahkan untuk mengambil pakaian yang lainnya. Akhirnya dia memilih baju terbaik. Kemudian tiga kuda dibawa kehadapannya, tetapi akhirnya dia memilih kuda yang terakhir. Setan terkutuk telah mengisi pikirannya dengan kesombongan. Dia menaiki kudanya dengan sikap angkuh. Rombongan dan pasukan infanteri menyertainya, tetapi karena kesombongannya, dia tidak peduli bahkan sekedar menoleh kepada mereka.
Di tengah perjalanan, Raja bertemu dengan seorang laki-laki gembel dengan berpakaian compang-camping. Lelaki itu memberi salam kepada Raja, tapi raja tidak menjawabnya. Lelaki itu kemudian memegang kekang kuda Raja. Raja memarahinya atas kekurang ajarannya itu dan memerintahkannya untuk melepaskan tangannya. Dia menyampaikan bahwa dia ada urusan dengan Raja. Raja memerintahkannya menunggu, tapi ia bersikeras akan berbicara kepada Raja saat itu juga. Raja akhirnya mengizinkan ia berbicara. Dia memberi tahu bahwa dia akan mengungkapkan sebuah rahasia. Raja mendekatkan telinganya kepada orang itu. Lelaki itu berkata bahwa malaikat maut telah datang untuk menyerahkan nyawanya kepada Tuhan.
Segera setelah mendengar itu, wajah Raja segera pucat dan ia mulai gugup. Setelah beberapa saat, Raja meminta malaikat maut untuk menunda pencabutan nyawanya dan mengizinkannya pulang untuk menyelesaikan urusan-urusannya dan bertemu semua anggota keluarganya. Malaikat maut berkata bahwa dia tidak dapat memberinya waktu lagi. Artinya, Raja tidak dapat pulang dan menyelesaikan urusan-urusannya. Setelah berkata demikian, malaikat maut segera melaksanakan tugasnya dan jatuhlah Raja dari kudanya.
Selanjutnya, malaikat maut mendekati seorang muslim yang saleh yang juga sedang melakukan perjalanan. Malaikat memberi salam kepada muslim yang saleh itu. Malaikat maut lalu mengungkapkan identitasnya. Orang saleh itu segera memberi sambutan hangat dan berkata bahwa kedatangan malaikat itu sangat menggembirakannya, karena ia telah lama menanggung derita perpisahan dengan Allah dan mendambakan bertemu dengan-Nya dibanding siapapun. Malaikat maut menawarkannya untuk menyelesaikan dulu tugasnya yang dianggap penting. Si muslim berkata bahwa dia tidak merindukan siapapun selain bertemu Tuhan. Malaikat maut menawarkannya untuk memilih keadaan yang diinginkannya saat meninggal dunia. Orang itu bertanya kepada malaikat maut apakah dia telah diberi wewenang demikian. Malaikat maut memmbenarkannya. Orang saleh itu pun meminta malaikat mengizinkannya shalat dan mencabut nyawanya saat dia sujud. Dan demikianlah, ketika orang saleh itu sujud, malaikat mencabut nyawanya.
Kisah ini saya kutip dari Buku "Mati itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman".Mengenai kebenaran kisah ini, Allah-lah yang lebih tahu, hanya saja kita perlu untuk selalu mempersiapkan diri menghadapi bila suatu waktu kematian akan datang menjemput kita, dan semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kepada kita semua kaum Muslim penutup umur yang baik dan mohon perlindungan kepada-Nya dari penutup umur yang baik. Allahumma Amieenn..
Kisah renungan sebelumnya "Kisah kematian yang mengerikan".
0 comments:
Post a Comment