Asal Mula Kematian

Asal Mula Kematian - Para pembaca yang budiman, berikut ini saya share kisah yang menggambarkan asal mula kematian yang saya salin dari buku "Mati Itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman". Semoga dapat menjadi renungan dan nantikan kisah renungan kematian yang akan datang.
Jangan lupa membaca "Gambaran malaikat Izrail dan Malaikat lainnya".

kisah asal mula kematian


Hasan mengatakan bahwa ketika Tuhan menciptakan Adam dan, dengan rendah hati para malaikat menunjukkan pada Tuhan bahwa anak cucu Adam tidak akan tertampung di bumi. Tuhan mengatakan bahwa Dia akan menurunkan kematian kepada semua makhluk. Para malaikat berkata bahwa jika Dia menciptakan kematian, manusia tidak akan hidup dengan tenang. Tuhan mengatakan bahwa Dia memberi inspirasi kepada mereka dengan harapan. (Ibn Abi Shaiba).

Mujahid mengatakan bahwa ketika Adam diturunkan ke bumi, Tuhan memrintahkannya membangun karena ada kehancuran, dan memberikan keturunan karena ada kematian. (Abu Naim).

Wahai yang akan tinggal di istana tertinggi segera engkau akan di kubur dalam debu. Seorang malaikat setiap hari mengumumkan: “lahirkanlah seorang anak untuk kematian dan hiasilah dia untuk kehancuran.”

Ketika seorang saleh meninggal, dia akan didudukkan malaikat dan tak akan merasa cemas. Pertanyaan yang berkaitan dengan Islam lalu di ajukan kepadanya. Setelah itu, dia ditanya tentang Nabinya. Dia menjawab bahwa Nabi adalah seorang yang membawa tanda-tanda yang jelas dari Tuhan, dan dia percaya tanda-tanda itu semuanya benar. Setalah itu dia diperlihatkan sebuah tempat di neraka yang menggambarkan suasana amat kacau. Lalu, ketika dia mengalihkan perhatiannya dari pandangan itu, dia diberitahu bahwa Tuhan telah menyelamatkannya dari hukuman itu. Kemudian, ditunjukkan kepadanya sebuah tempat di surga, tempat yang dihias mewah dan bagus sekali, dimana dia mendapat pemandangan yang menyenangkan. Dan diberitahukan bahwa dia akan diberi tempat disitu, jika dibangkitkan di hari kiamat kelak, karena selama hidupnya di dunia, dia percaya kepada hari akhir.

Ketika seorang yang jahat mati, dia didudukkan di kubur, tetapi diliputi rasa  cemas dan takut. Pertanyaan yang sama juga ditanyakan kepadanya. Dia berkata bahwa dia tidak tau apa-apa. Dia dulu hanya terbiasa mengulang apa yang di dengar dari orang-orang. Berikutnya gerbang surga dibuka, setelah memperlihatkan hiasan dan keindahannya dan semua kekayaan yang terkandung di dalamnya, dia diberitahu itulah bakal tempat tinggalnya. Kemudian pemandangan neraka diperlihatkan kepadanya. Dia melihat suasana sangat kacau. Lalu diberitahukan kepanya bahwa  tempat itu akan diberikan kepadanya karena sepanjang hidupnya di dunia, dia mempunyai keraguan dan mati dalam keadaan ragu.

Abu Qatadah mengatakan bahwa suatu hari ada prosesi penguburan yang kebetulan melewati Nabi Muhammad. Ketika Beliau melihatnya, beliau teringat bahwa manusia hanya punya dua pilihan. Yakni, merasa senang ketika mati atau orang lain senang atas kematiannya. Beliau menjelaskan bahwa setalah mati, orang yang beriman merasa senang, karena telah dibebaskan dari kesulitan dunia dan akan bertemu Allah. Inilah alasan seseorang merasa senang. Sedang kematian seorang pendosa, akan membuat orang-orang senang yang tinggal di kota dan di desa, pohon-pohon dan binatang-binatang, karena dengan kematiannya, dunia terbebas dari  ulah jahatnya.

Ibn Umar mengatakan bahwa suatu hari hari Nabi memegang bahunya dan menasehatinya unuk hidup  di dunia seperti pelancong. Ibn Umar mengatakan bahwa pada pagi hari, seseorang harus menunggu malam, dan di malam hari seseorng menunggu pagi. Ketika seseorang sedang menikmati kesehatan yang baik, dia harus mempersiapkan diri melawan penyakit, karena selama masa sakit dia akan mendapatkan pahala atas amal baiknya yang dilakukan dalam kondisi sehatnya. Seseorang juga harus mempersiapkan diri untuk kematiannya. Wallahu A'lam.

Demikianlah Kisah mengenai Asal mula kematian, semoga dapat bermanfaat. Baca juga "Gambaran dan Kondisi Alam Barzakh".

Gambaran dan Kondisi Alam Barzakh

Gambaran dan Kondisi Alam Barzakh - Para pembaca yang berbahagia, berikut ini sedikit penjelasan mengenai kondisi Alam Barzakh. Kebenaran dari cerita ini hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui.

kondisi-alam-barzakh
Makna hafiah dari kata “Barzakh” adalah “Penghalang diantara dua hal.” Dari sudut pandang agama, barzakh adalah masa yang menyelah antara kehidupan dunia dan akhirat yang dimulai setelah kematian dan berakhir kebangkitan.

Tuhan dengan kekuasaan-Nya menciptakan Adam dari debu dan mengajarinya nama-nama segala sesuatu, mengagungkan posisinya dengan memerintahkan para malaikat bersujud di depannya. Dia membuat tempat tinggal untuknya di surga, menurunkannya ke bumi dengan maksud menyelesaikan tujuan pencipta-Nya. Dalam hal ini, tempat tinggal pertamanya adalah surga, yang kedua adalah dunia, yang ketiga adalah barzakh, dan yang keempat surga lagi.

Tempat tinggal pertama keturunannya adalah perut ibu, yang kedua adalah dunia, yang ketiga adalah barzakh, dan yang keempat bisa surga bisa neraka. Tuhan memberi fungsi yang sesuai untuk setiap tempat tinggal dan menyebut dunia ini ladang tempat bercocok tanam. Dia menganugerahkan kebaikan besar bagi manusia dengan mengutus para Rasul untuk membimbing dan memberitahu manusia perbedaan antara yang benar dan yang salah.

Orang-orang yang mengikuti ajaran para Nabi disebut orang-orang yang beriman, dan yang mereka yang tersesat disebut kafir. Waktu jeda antara kematian dan kebangkitan disebut barzakh. Selama periode ini, seorang yang beriman merasa bahagia, sementara orang kafir mengalami azab. Pahala dan hukuman yang sebenarnya akan diberitahukan pada hari pengadilan setelah waktu perhitungan. Wallahu A'lam

KUBUR dapat merupakan taman surga atau neraka. Wahai manusia, jadikanlah kubur kalian sebagai taman surga dengan melakukan amal kebajikan. Jangan jadikan kuburan kalian sebagai lubang neraka dengan melakukan perbuatan jahat.

Dari ajaran-ajaran Nabi telah jelas bahwa setelah setelah orang wafat, dia tetap hidup, kendati kehidupannya berbeda dengan kehidupan kita. Nabi bersabda bahwa tindakan mematahkan tulang tubuh orang yang meninggal menyebabkan dia merasa sakit, sama sakitnya dengan orang yang hidup. Suatu hari Nabi melihat Amr ibn Hazm bersandar pada sebuah kubur. Beliau melarangnya, karna itu mengganggu orang yang ada di dalamnya.

Ketika seorang meninggal, dia dikirimkan dari dunia ini ke alam barzakh. Bagaimanapun caranya, apakah jenazah diletakkan di dalam kubur atau dikremasi, dia tetap memiliki daya memahami dan mengerti. Nabi bersabda: “Ketika jenazah dimasukkan ke dalam keranda dan orang orang mengusungnya ke pemakaman, jika seorang yang saleh, dia meminta mereka membawanya secepat mungkin dan  jika jenazah itu orang pendosa, dia mengutuk keadaan buruk yang disiapkan untuknya dan bertanya hendak dibawa kemanakah dia.

Juga diberitakan dari Nabi bahwa kecuali manusia, makhluk lain mendangar jeritan orang mati. Jika seseorang mendengar jeritan itu, pastilah dia akan pingsan. Waktu jeda antara kematian  dan hari kematian disebut barzakh. Secara harfiah “barzakh” berarti “halangan atau rintangan,” karna periode ini adalah penghalang  antara kehidupan dunia dan akhirat.

Karena manusia umumnya menguburkan jenazah, maka hanya kata “kuburan” yang disinggung dalam hadis-hadis yang berkaitan dengan kebahagiaan atau hukuman di alam barzakh. Hal ini tidak berarti bahwa mereka yang di dikremasi atau dilempar ke sungai tidak hidup di alam barzakh. Pahala dan hukuman berkaitan dengan jiwa. Perlu juga diingat bahwa Allah adalah Maha Kuasa, sehingga Dia mampu mengumpulkan partikel-partikel yang tersebar untuk disatukan dan dihukum. Menurut sebuah hadis, seorang yang penuh dosa ketika sedang sekarat menganjurkan anak laki-lakinya mengkremasi tubuhnya setelah ia mati, lalu menaburkan separuh abunya di udara, dan menghanyutkan separuh yang lainnya ke laut. Setelah itu, dia memperlihatkan rasa takutnya bahwa Tuhan akan memulihkan dia menjadi hidup lagi, meskipun tindakan pencegahan telah dia lakukan demi keselamatannya. Dia takut Allah akan memberinya hukuman yang lebih memilukan dari hukuman yang ditanggung manusia lainnya. Ketika meninggal, anak laki-lakinya melaksanakan anjuran ayahnya. Tapi Allah kemudian memerintahkan laut menyatukan  semua partikel yang ia kandung. Laut melakukan hal itu. Demikian juga udara, menaati perintah Allah, mengumpulkan bagian-bagian yang ia kandung. Allah lalu mengumpulkan semua partikel dan menghidupkannya, dan bertanya kepadanya mengapa dia mewasiatkan hal yang demikian. Dia mengaku bahwa dia melakukan hal itu karna takut terhadap-Nya. Dialah yang paling Maha Mengetahui. Allah mengampuni orang yang takut kepadan-Nya.

Dari hadis berikut dijelaskan bahwa orang-orang yang beriman, di alam barzakh, bukan saja saling mengunjungi satu sama lain, tapi juga menanyakan orang-orang yang baru masuk tentang keadaan kawan-kawan mereka.

Sa’id ibn Jubair berkata: “Ketika seorang meninggal, anggota keluarganya di alam barzakh menyambutnya dengan cara yang sama seperti orang yang hidup di dunia ketika pulang dari negeri asing. Sabit Babani berkata: “Ketika seorang meninggal, keluarganya di alam barzakh, yang sudah meninggal duluan, mengelilinginya dan merasa jauh lebih senang bertemu dengannya daripada yang dirasakan seorang manusia yang hidup di dunia  sewaktu menerima seseorang saat menerima kepulangannya dari negeri asing.” Qais ibn Qabisah  menyatakan: “Pada suatu kesempatan, Nabi menjelaskan bahwa seorang kafir tidak dapat berbicara kepada orang yang meninggal. Seorang bertanya kepada beliau apakah orang mati dapat berbicara satu dengan yang lainnya. Nabi mengiyakan dan menambahkan, mereka juga Saling mengunjungi satu sama lain.” Wallahu A’lam.

Disalin dari Buku "Mati itu spektakuler", Penerbit "Zaman".