Kisah Seorang Israel
Yazid Raqqasyi berkata bahwa salah seorang Israel yang jahat
sedang bersama istrinya ketika mereka melihat seorang asing memasuki rumahnya.
Dia menjadi gusar dan melangkah menujunya. Dia bertanya siapakah dia dan atas
izin siapa dia memasuki rumahnya. Orang itu menjawab bahwa dia masuk rumah atas
izin pemilik rumah dan menambahkan bahwa tidak akan ada rintangan yang dapat
menghalangi jalannya. Dia bahkan menganggap tidak perlu mencari izin ketika
bertemu raja-raja.
Dia tidak akan takut terhadap penjahat yang paling ditakuti
sekalipun. Segera setelah lelaki Israel itu mendengar orang asing itu, dia
sangat ketakutan dan gemetaran, dan jatuh tersimpuh di lantai. Kemudian orang
Israel itu berkata: “dia yakin sekali bahwa orang asing itu adalah malaikat
maut. Dia lalu memohon kepada malaikat maut supaya memberinya waktu untuk
membuat surat wasiat. Malaikat berkata bahwa waktu untuk membuat surat wasiat
telah lewat dan saat kematiaannya segera datang.
Lebih lanjut, dia diberi tahu bahwa saat kematiannya sudah
dekat dan tidak ada penundaan. Orang Israel itu lalu bertanya kepada malaikat
maut kemana ia hendak membawanya. Malaikat maut memberitahukan bahwa dia akan
membawanya kepada amal perbuatannya sendiri (persis seperti amal-amal yang
telah dikerjakannya, maka disitulah tempatnya). Tempatnya di akhirat,
ditentukan atas dasar amal perbuatan yang dikerjakannya di dunia ini. Orang
Israel itu mengatakan bahwa ia tidak pernah mengerjakan perbuatan baik dan
belum melakukan persiapan untuk akhirat. Kemudian malaikat maut memberitahukan
bahwa dia akan membawanya ke dalam api neraka yang bergejolak. Setelah itu,
malaikat maut mencabut nyawanya. Ketika dia mati, anggota keluarganya menyesali
dan meratapinya.
Sebagian diantara mereka meneteskan air mata dan yang
lainnya menangis. Yazid Raqqasyi berkata:
“seandainya orang-orang tahu derita kematian yang dialami orang yang meninggal
dunia, mereka akan mulai merasakan pedihnya kematian yang harus ditanggung
ketimbang kematiannya sendiri."
0 comments:
Post a Comment