Kisah Budak Perempuan (I)
Suatu hari, Malik ibn Dinar berjalan-jalan di Basrah. Di perjalanan, tanpa sengaja dia melihat seorang budak perempuan dengan perilaku yang sering ditunjukkan para pembantu Raja. Melihat cara dia berjalan, Malik memanggilnya dan berkata: "Wahai budak, maukah tuanmu menjualmu?" Budak itu terkejut mendengarnya dan berkata: "Apa? Coba ulangi lagi." Malik pun mengulanginya. Kemudian budak perempuan itu berkata, "Mampukah pengemis macam kamu membeliku jika tuanku mau menjualku?" Malik dengan tegas menyanggupinya dan mengatakan dia mampu membeli yang lebih baik darinya. Mendengar jawaban ini, budak itu tertawa dan mengajak teman-teman budaknya kepada Malik. Para teman budaknya menuruti perintahnya.
Sesampainya di rumah, budak perempuan itu menceritakan semua kejadian tadi kepada tuannya yang juga tertawa dengan keras. Lalu tuannya menyuruh memanggil Malik menghadapnya. Ketika Malik tiba, majikan itu merasa takut dan bertanya kepadanya: "Apa yang engkau inginkann?" Malik menjawab dengan meminta majikan itu menjual budaknya kepadanya. Dia bertanya lagi, "mampukah engkau membayar harganya?" Malik menjawab, "bagiku, harganya tidak lebih dari dua butir kurma." Mendengar hal ini, semua yang hadir tertawa. Majikan itu bertanya lagi, "Apa yang mendorongmu menetepkan harga seperti itu untuknya?" Malik menjawab banyak sekali kekurangan pada budak permpuan itu. Majikan itu meminta Malik menyebutkan kekurangan-kekurangannya. Lalu, ia menyebutkan kekurangan itu satu demi satu.
Sekiranya ia tidak mamakai parfum, tubuhnya akan mengeluarkan bau tidak sedap. Jika ia tidak dipenuhi kutu. Dan karna ia Nampak tua, ia tidak layak lagi untuk dicintai. Dia mengalami menstruasi, buang air besar dan kecil. Dengan kata lain dia mengeluarkan semua jenis kotoran (ludah, ingus, dan air liur). Dia mengalami penderitaan dan cobaan. Dan karena rakusnya, dia memperlihatkan cintanya kepadamu hanya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan materi. Saat ini, jika ia merasa dirugihkan olehmu, semua bangunan cintanya itu akan ambruk seketika. Dia sama sekali tidak dapat dipercaya dan tidak akan menepati janjinya. Cintanya atas dasar kepalsuan.
Segera setelah anda wafat, dia akan duduk disebelah orang dan mensenandungkan cinta kekal dan abadinya untuk orang itu, seperti yang ia nyanyikan untuk anda sekarang. Aku memiliki seorang budak yang seribu kali lebih baik dari budakmu. Harganya jauh lebih murah dari harga dia. Dia terbuat dari sari kamper. Dia tercipta dari kasturi dan ja’faran. Dia dihiasi dengan permata dan cahaya. Sekiranya ludahnya dimasukkan kedalam air asin, air itu akan menjadi manis. Seandainya berbicara kepada orang mati, niscya akan kembali hidup. Jika pergelangannya diarahkan ke matahari, niscaya matahari akan padam. Apabila ia mendadtangi tempat yang gelap, maka tempat itu akan memancarkan sinar. Jika ia muncul di dunia dengan segala keelokannya, seluruh dunia menjadi harum. Dia dibesarkan di taman kasturi. Dia sering bermain diantara batu merah delima dan permata. Tempat tinggalnya adalah suatu tempat yang sangat di berkati yang minumannya adalah air tasnim (Air mancur dari surga). Dia tidak pernah menarik kembali kata-katanya. Dan cintanya abadi.
Malik kemudian bertanya kepada majikan itu, siapakah yang lebih berharga dan menguntungkannya. Semua hadirin sepakat bahwa budak budak yang diceritakan Malik itu lebih berharga. Malik menambahkan, "siapa saja mampu membelinya, kapan saja dan pada usia berapapun." Orang-orang bertanya kepada Malik agar memberitahukan harganya. Malik berkata, "jika ia ingin membeli benda yang begitu penting dan berharga itu, mereka harus sisihkan waktu di malam hari dan melaksanakan dua rakaat shalat tahajud untuk mendapatkan keridaan Allah; mereka harus mengundang orang-orang fakir dan miskin untuk makan; mereka harus mengutamakan keridaan Allah ketimbang kemauan mereka sendiri; mereka harus menyingkirkan benda yang mungkin berbahaya dari jalanan; mereka harus hidup dengan sederhana, dan lebih mementingkan tempat abadinya daripada dunia yang fana ini.
Kemudian Malik berkata, jika mereka mau mengikuti nasihat ini, mereka akan menjalani kehidupan yang terhormat dan diberkati dengan kemuliaan di akhirat nanti, serta bertempat tinggal di surga (tempat tinggal yang sangat diberkati) dalam naungan Tuhan. Tidak lama majikan itu bertanya kepada budaknya apakah dia tadi mendengarkan nasihat lelaki tua yang mulia itu. Kalau memang demikian, bagaimana pendapatnya. Budak itu berkata bahwa ucapan-ucapan orang tua yang mulia itu benar dan dimaksudkan untuk meningkatkan kebaikan dan kemurahan hati. Kemudian majikan itu membebaskannya dan memberikan sebagian hartanya kepadanya sebagai hadiah. Dia juga membebaskan semua budak-budaknya dan memberi mereka hartanya.
Dia juga mendermakan rumahnya dan semua miliknya untuk kesejahteraan kaum miskin. Sedang budaknya, setelah melepaskan pakaiannya yang indah dan menggantinya dengan kain tebal dari gorden pintu mengatakan bahwa dia tidak dapat hidup tanpa tuannya. Maka disumbangkannya semua hartanya kepada orang-orang miskin, dia lalu menyertai tuannya. Malik ibn Dinar mendoakan mereka berdua, lalu pergi. Kedua orang itu mengucapkan selamat tinggal kepada kesenangan duniawi dan mengabdikan diri pada penghambaan ilahiah hingga meninggal dunia (semoga Allah membekati mereka berdua, dan kita semua). Allahumma Amienn...
Update: Kisah budak perempuan (II) telah terbit, baca kisahnya
Sumber : Buku "Mati itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman".
0 comments:
Post a Comment