Kengerian Kubur - Kisah Islami

Kengerian Kubur - Berikut ini kisah kengerian kubur. Semoga bisa menjadi bahan renungan buat kita semua umat muslim untuk tidak melupakan yang namanya kematian.

Abu Sa’id Khudri berkata bahwa suatu hari Nabi datang ke masjid, sementara beberapa sahabat sedang tertawa keras. Nabi bersabda: “Tidakkah mereka ingat kematian (yang menghentikan kesenangan)? Seandainya mereka ingat, mereka akan menahan tawa mereka”. Kubur siapapun akan setiap hari menyatakan hal ini: “Aku adalah tempat kesunyian, pondok belantara, akulah tempat tinggal para cacing.” Ketika seorang yang beriman dikuburkan, kubur berkata: “Aku menyambut kedatanganmu. Aku senang bertemu denganmu. Dari semua orang yang melewatiku, kamu yang paling aku sukai. Kamu telah datang kepadaku hari ini. Aku akan tunjukkan bagaimana aku akan memperlakukanmu.” Setelah itu, kubur itu memperlebar diri sampai sedemikian luasnya sehingga jenazah itu mendapati ruang yang terbuka sejauh matanya memandang, dan sebuah jendela yang terbuka menghadap surga, yang mengirimkan angin lembut dan aroma yang manis.

Ketika seorang yang jahat meninggal, kubur berkata kedatanganmu buruk sekali. Aku tidak senang bertemu denganmu. Dari semua orang yang melewatiku, kamu yang paling kubenci. Kamu telah datang kepadaku hari ini. Aku akan tunjukkan bagaimana aku akan meperlakukanmu.” Setelah mengatakan demikian,  kubur menjadi sangat sempit, sehingga tulang-tulang dan rusuknya dari satu sisi menusuk sisi yang lain.” Nabi memperagakannya dengan meletakkan dan menekankan jari-jari satu tangan ke jari-jari tangan yang lain. Kemudian tujuh puluh ular yang sangat beracun mulai menggigitnya apabila satu diantaranya menyengat bumi, rumput tidak akan tumbuh hingga hari kiamat.

Semua ular ini akan terus menggigitnya sampai hari kiamat. Setelah itu, Nabi berkata: “Kubur adalah salah satu dari taman-taman surga atau salah satu dari lubang-lubang neraka.” Ibn Umar mengatakan bahwa seorang meminta Nabi untuk meberitahukan siapa orang yang paling bijaksana dan berhati-hati dari semua manusia. Nabi berkata: “Dialah orang yang selalu ingat mati di dunia ini dan selalu mengadakan persiapan untuk mati.” Orang-orang yang demikian dihormati bukan saja di dunia ini, tapi juga di akhirat nanti. Wallahu 'Alam..

Semoga kita termasuk orang yang diberikan rahmat oleh Allah sehingga Allah melapangkan kubur kita kelak. Disalin dari buku "Mati itu spektakuler" Penerbit "Zaman".

Asal Mula Kematian

Asal Mula Kematian - Para pembaca yang budiman, berikut ini saya share kisah yang menggambarkan asal mula kematian yang saya salin dari buku "Mati Itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman". Semoga dapat menjadi renungan dan nantikan kisah renungan kematian yang akan datang.
Jangan lupa membaca "Gambaran malaikat Izrail dan Malaikat lainnya".

kisah asal mula kematian


Hasan mengatakan bahwa ketika Tuhan menciptakan Adam dan, dengan rendah hati para malaikat menunjukkan pada Tuhan bahwa anak cucu Adam tidak akan tertampung di bumi. Tuhan mengatakan bahwa Dia akan menurunkan kematian kepada semua makhluk. Para malaikat berkata bahwa jika Dia menciptakan kematian, manusia tidak akan hidup dengan tenang. Tuhan mengatakan bahwa Dia memberi inspirasi kepada mereka dengan harapan. (Ibn Abi Shaiba).

Mujahid mengatakan bahwa ketika Adam diturunkan ke bumi, Tuhan memrintahkannya membangun karena ada kehancuran, dan memberikan keturunan karena ada kematian. (Abu Naim).

Wahai yang akan tinggal di istana tertinggi segera engkau akan di kubur dalam debu. Seorang malaikat setiap hari mengumumkan: “lahirkanlah seorang anak untuk kematian dan hiasilah dia untuk kehancuran.”

Ketika seorang saleh meninggal, dia akan didudukkan malaikat dan tak akan merasa cemas. Pertanyaan yang berkaitan dengan Islam lalu di ajukan kepadanya. Setelah itu, dia ditanya tentang Nabinya. Dia menjawab bahwa Nabi adalah seorang yang membawa tanda-tanda yang jelas dari Tuhan, dan dia percaya tanda-tanda itu semuanya benar. Setalah itu dia diperlihatkan sebuah tempat di neraka yang menggambarkan suasana amat kacau. Lalu, ketika dia mengalihkan perhatiannya dari pandangan itu, dia diberitahu bahwa Tuhan telah menyelamatkannya dari hukuman itu. Kemudian, ditunjukkan kepadanya sebuah tempat di surga, tempat yang dihias mewah dan bagus sekali, dimana dia mendapat pemandangan yang menyenangkan. Dan diberitahukan bahwa dia akan diberi tempat disitu, jika dibangkitkan di hari kiamat kelak, karena selama hidupnya di dunia, dia percaya kepada hari akhir.

Ketika seorang yang jahat mati, dia didudukkan di kubur, tetapi diliputi rasa  cemas dan takut. Pertanyaan yang sama juga ditanyakan kepadanya. Dia berkata bahwa dia tidak tau apa-apa. Dia dulu hanya terbiasa mengulang apa yang di dengar dari orang-orang. Berikutnya gerbang surga dibuka, setelah memperlihatkan hiasan dan keindahannya dan semua kekayaan yang terkandung di dalamnya, dia diberitahu itulah bakal tempat tinggalnya. Kemudian pemandangan neraka diperlihatkan kepadanya. Dia melihat suasana sangat kacau. Lalu diberitahukan kepanya bahwa  tempat itu akan diberikan kepadanya karena sepanjang hidupnya di dunia, dia mempunyai keraguan dan mati dalam keadaan ragu.

Abu Qatadah mengatakan bahwa suatu hari ada prosesi penguburan yang kebetulan melewati Nabi Muhammad. Ketika Beliau melihatnya, beliau teringat bahwa manusia hanya punya dua pilihan. Yakni, merasa senang ketika mati atau orang lain senang atas kematiannya. Beliau menjelaskan bahwa setalah mati, orang yang beriman merasa senang, karena telah dibebaskan dari kesulitan dunia dan akan bertemu Allah. Inilah alasan seseorang merasa senang. Sedang kematian seorang pendosa, akan membuat orang-orang senang yang tinggal di kota dan di desa, pohon-pohon dan binatang-binatang, karena dengan kematiannya, dunia terbebas dari  ulah jahatnya.

Ibn Umar mengatakan bahwa suatu hari hari Nabi memegang bahunya dan menasehatinya unuk hidup  di dunia seperti pelancong. Ibn Umar mengatakan bahwa pada pagi hari, seseorang harus menunggu malam, dan di malam hari seseorng menunggu pagi. Ketika seseorang sedang menikmati kesehatan yang baik, dia harus mempersiapkan diri melawan penyakit, karena selama masa sakit dia akan mendapatkan pahala atas amal baiknya yang dilakukan dalam kondisi sehatnya. Seseorang juga harus mempersiapkan diri untuk kematiannya. Wallahu A'lam.

Demikianlah Kisah mengenai Asal mula kematian, semoga dapat bermanfaat. Baca juga "Gambaran dan Kondisi Alam Barzakh".

Gambaran dan Kondisi Alam Barzakh

Gambaran dan Kondisi Alam Barzakh - Para pembaca yang berbahagia, berikut ini sedikit penjelasan mengenai kondisi Alam Barzakh. Kebenaran dari cerita ini hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui.

kondisi-alam-barzakh
Makna hafiah dari kata “Barzakh” adalah “Penghalang diantara dua hal.” Dari sudut pandang agama, barzakh adalah masa yang menyelah antara kehidupan dunia dan akhirat yang dimulai setelah kematian dan berakhir kebangkitan.

Tuhan dengan kekuasaan-Nya menciptakan Adam dari debu dan mengajarinya nama-nama segala sesuatu, mengagungkan posisinya dengan memerintahkan para malaikat bersujud di depannya. Dia membuat tempat tinggal untuknya di surga, menurunkannya ke bumi dengan maksud menyelesaikan tujuan pencipta-Nya. Dalam hal ini, tempat tinggal pertamanya adalah surga, yang kedua adalah dunia, yang ketiga adalah barzakh, dan yang keempat surga lagi.

Tempat tinggal pertama keturunannya adalah perut ibu, yang kedua adalah dunia, yang ketiga adalah barzakh, dan yang keempat bisa surga bisa neraka. Tuhan memberi fungsi yang sesuai untuk setiap tempat tinggal dan menyebut dunia ini ladang tempat bercocok tanam. Dia menganugerahkan kebaikan besar bagi manusia dengan mengutus para Rasul untuk membimbing dan memberitahu manusia perbedaan antara yang benar dan yang salah.

Orang-orang yang mengikuti ajaran para Nabi disebut orang-orang yang beriman, dan yang mereka yang tersesat disebut kafir. Waktu jeda antara kematian dan kebangkitan disebut barzakh. Selama periode ini, seorang yang beriman merasa bahagia, sementara orang kafir mengalami azab. Pahala dan hukuman yang sebenarnya akan diberitahukan pada hari pengadilan setelah waktu perhitungan. Wallahu A'lam

KUBUR dapat merupakan taman surga atau neraka. Wahai manusia, jadikanlah kubur kalian sebagai taman surga dengan melakukan amal kebajikan. Jangan jadikan kuburan kalian sebagai lubang neraka dengan melakukan perbuatan jahat.

Dari ajaran-ajaran Nabi telah jelas bahwa setelah setelah orang wafat, dia tetap hidup, kendati kehidupannya berbeda dengan kehidupan kita. Nabi bersabda bahwa tindakan mematahkan tulang tubuh orang yang meninggal menyebabkan dia merasa sakit, sama sakitnya dengan orang yang hidup. Suatu hari Nabi melihat Amr ibn Hazm bersandar pada sebuah kubur. Beliau melarangnya, karna itu mengganggu orang yang ada di dalamnya.

Ketika seorang meninggal, dia dikirimkan dari dunia ini ke alam barzakh. Bagaimanapun caranya, apakah jenazah diletakkan di dalam kubur atau dikremasi, dia tetap memiliki daya memahami dan mengerti. Nabi bersabda: “Ketika jenazah dimasukkan ke dalam keranda dan orang orang mengusungnya ke pemakaman, jika seorang yang saleh, dia meminta mereka membawanya secepat mungkin dan  jika jenazah itu orang pendosa, dia mengutuk keadaan buruk yang disiapkan untuknya dan bertanya hendak dibawa kemanakah dia.

Juga diberitakan dari Nabi bahwa kecuali manusia, makhluk lain mendangar jeritan orang mati. Jika seseorang mendengar jeritan itu, pastilah dia akan pingsan. Waktu jeda antara kematian  dan hari kematian disebut barzakh. Secara harfiah “barzakh” berarti “halangan atau rintangan,” karna periode ini adalah penghalang  antara kehidupan dunia dan akhirat.

Karena manusia umumnya menguburkan jenazah, maka hanya kata “kuburan” yang disinggung dalam hadis-hadis yang berkaitan dengan kebahagiaan atau hukuman di alam barzakh. Hal ini tidak berarti bahwa mereka yang di dikremasi atau dilempar ke sungai tidak hidup di alam barzakh. Pahala dan hukuman berkaitan dengan jiwa. Perlu juga diingat bahwa Allah adalah Maha Kuasa, sehingga Dia mampu mengumpulkan partikel-partikel yang tersebar untuk disatukan dan dihukum. Menurut sebuah hadis, seorang yang penuh dosa ketika sedang sekarat menganjurkan anak laki-lakinya mengkremasi tubuhnya setelah ia mati, lalu menaburkan separuh abunya di udara, dan menghanyutkan separuh yang lainnya ke laut. Setelah itu, dia memperlihatkan rasa takutnya bahwa Tuhan akan memulihkan dia menjadi hidup lagi, meskipun tindakan pencegahan telah dia lakukan demi keselamatannya. Dia takut Allah akan memberinya hukuman yang lebih memilukan dari hukuman yang ditanggung manusia lainnya. Ketika meninggal, anak laki-lakinya melaksanakan anjuran ayahnya. Tapi Allah kemudian memerintahkan laut menyatukan  semua partikel yang ia kandung. Laut melakukan hal itu. Demikian juga udara, menaati perintah Allah, mengumpulkan bagian-bagian yang ia kandung. Allah lalu mengumpulkan semua partikel dan menghidupkannya, dan bertanya kepadanya mengapa dia mewasiatkan hal yang demikian. Dia mengaku bahwa dia melakukan hal itu karna takut terhadap-Nya. Dialah yang paling Maha Mengetahui. Allah mengampuni orang yang takut kepadan-Nya.

Dari hadis berikut dijelaskan bahwa orang-orang yang beriman, di alam barzakh, bukan saja saling mengunjungi satu sama lain, tapi juga menanyakan orang-orang yang baru masuk tentang keadaan kawan-kawan mereka.

Sa’id ibn Jubair berkata: “Ketika seorang meninggal, anggota keluarganya di alam barzakh menyambutnya dengan cara yang sama seperti orang yang hidup di dunia ketika pulang dari negeri asing. Sabit Babani berkata: “Ketika seorang meninggal, keluarganya di alam barzakh, yang sudah meninggal duluan, mengelilinginya dan merasa jauh lebih senang bertemu dengannya daripada yang dirasakan seorang manusia yang hidup di dunia  sewaktu menerima seseorang saat menerima kepulangannya dari negeri asing.” Qais ibn Qabisah  menyatakan: “Pada suatu kesempatan, Nabi menjelaskan bahwa seorang kafir tidak dapat berbicara kepada orang yang meninggal. Seorang bertanya kepada beliau apakah orang mati dapat berbicara satu dengan yang lainnya. Nabi mengiyakan dan menambahkan, mereka juga Saling mengunjungi satu sama lain.” Wallahu A’lam.

Disalin dari Buku "Mati itu spektakuler", Penerbit "Zaman".

Gambaran Malaikat Izrail dan Malaikat Lainnya

Kisah renungan islami - Gambaran tentang Malaikat Izrail, gambaran berikut ini saya salin dari buku "Mati itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman". Mengenai kebenaran cerita tersebut hanyalah Allah yang lebih tahu.

Allah subhanahu Wa Ta’Ala berfirman:
“Demikianlah ketika seseorang diantara kamu mati, malaikat-malaikat kami mencabut nyawanya dan mereka tidak melampaui batas”
malaikat izrail
Ketika menjelaskan maksud ayat di tersebut, Ibn Abbas mengatakan: “Malaikat-malaikat yang ditunjuk di sini adalah para malaikat pembantu malaikat maut (Izrail).”  Wahb ibn Munabbih berkata: “Para malaikat mendatangi seseorang untuk mencatat umurnya, juga mencabut nyawanya. Sesudah itu mereka menyerahkannya kepada Izrail, pemimpin mereka.”

Sebuah hadits dari Abu Hurairah menyatakan bahwa ketika Tuhan memutuskan menciptakan Adam, salah seorang malaikat penyangga langit diperintahkan ke bumi untuk membawa sedikit tanah. Ketika dia hendak mengambil tanah, bumi berkata: “Aku memintamu dengan sangat, dengan nama Zat yang Maha Suci, aku telah mengutusmu, untuk tidak mengambil tanah dariku, karena besok dia harus dibakar di api neraka.”  Mendengar hal ini, malaikat membatalkan rencananya. Ketika dia menghadap, Tuhan bertanya: “Siapa yang melarangmu melaksanakan perintah-Ku?”  Malaikat memohon: “Wahai Tuhan, bumi memohonku dengan nama-Mu untuk tidak mengambil tanah, maka aku membatalkan rencana itu.”  Tuhan kemudian memerintahkan malaikat lain membawakan tanah dari bumi.

Kepadanya, bumi juga memohon dengan nama Allah agar tidak melakukannya. Tuhan mengirimkan semua malaikat satu demi satu, tapi tak satupun yang mampu membawakan tanah. Akhirnya, Tuhan mengirim malaikat Izrail. Ketika malaikat maut bertekad mengambil tanah, bumi memohonnya dengan sangat atas nama Allah jangan melakukan hal itu. Malaikat maut berkata kepada bumi: “Aku harus tunduk dengan perintah Zat yang Maha Tunggal yang telah mengutusku ke bumi.”  Kemudian dia mengambil dari setiap bagian bumi (Yang baik dan buruk) dan menghadap Tuhan, lalu dibentuknya tubuh Adam dengan campuran air surga.

Zuhri juga pernah menceritakan sebuah hadits seperti itu. Dia berkata bahwa malaikat yang pertama adalah Israfil dan yang terakhir adalah Mikail. Ibn Mas’ud dan sahabat Nabi lainnya mengatakan bahwa malaikat yang paling utama adalah Jibril dan Mikail. Wallahu Ta’Ala A’lam.

Kisah Orang Yang Mendapat Peringatan

Kisah islami berikut ini mengisahkan kisah Nabi Musa dengan para umatnya yang menuduhnya berzina, kemudian atas Izin Allah, Musa memerintakan bumi untuk menelan mereka karena dosa yang diperbuatnya. Berikut kisah selengkapnya.

kisah peringatan
Ibn Abbas berkata, Qarun berasal dari keluarga Musa dan merupakan sepupu Musa. Dia banyak mendapat kemajuan dalam pengetahan duniawi dan iri terhadap Musa. Musa berkata kepadanya: “Tuhan telah memerintahkanku mengambil zakat darimu.” Dia menolak memberikan zakat dan berkata kepada orang-orang:  “Musa ingin memakan harta kalian dengan alasan zakat. Dia memerintahkan beribadah dan kalian menuruti. Dia mengucapkan firman-firman yang kalian dengarkan. Sekarang dia memerintahkan kalian membayar zakat.”  Orang-orang itu berkata: “Kita tidak dapat lagi mentolerirnya. Karena itu buatlah rencanamu.”  Dia memberitahu mereka:  :Aku sudah memikirkan sebuah rencana, yakni membujuk seorang perempuan agar menuduh Musa bahwa ia telah menodai kehormatannya.”

Orang-orang berhasil mempengaruhi perempuan itu dengan janji hadiah yang besar. Ketika Qarun mendapat persetujuan perempuan itu, dia pergi kepada Musa dan berkata: “Sampaikan kepada Bani Israil firman-firman Allah yang telah diwahyukan kepadamu.” Musa menyukai usulan ini dan mengumpulkan Bani Israil di sebuah tempat. Ketika semuanya hadir, Musa menyampaikan firman-firman Tuhan: “Allah telah memerintahkan kita untuk menyembah Dia saja, tidak menyekutukan-Nya, dan memperlakukan kerabatmu dengan baik. Dan dia juga memberitahu mereka firman-firman yang lain, yang di dalamnya juga disebut jika seorang laki-laki yang sudah menikah berzina, dia harus dilempari batu sampai mati (dirajam). Mendengar hal itu, orang-orang berteriak: “Jika engkau melakukan zina.” Musa berkata: “Jika aku melakukan hal ini, aku juga harus dirajam.” Orang-orang itu berkata: “Engkau telah melakukan perzinaan.”  Musa dengan sangat amat terperanjat bertanya kepada mereka: “Apakah benar aku melakukan perzinaan?”  Orang-orang itu berkata:  “Engkau telah melakukannya.”  Dan setelah mengucapkan hal ini, mereka memanggil perempuan tersebut lalu bertanya kepadanya: “Bagaimana pendapatmu tentang Musa?”  Musa minta dengan sangat kepadanya untuk mengatakan yang sebenarnya. Perempuan itu berkata: “Karena engkau memintaku dengan bersumpah, aku tidak berani berbohong. Sebenarnya orang-orang ini yang telah menjanjikan aku banyak hadiah untuk melimpahkan kesalahan atasmu. Engkau tidak bersalah.”  Mendengar hal ini Musa jatuh bersujud dengan air mata berlinang. Tuhan berfirman kepadanya:

“Tidak ada alasan untukmu mencemaskannya. Kami telah menganugerahimu kekuatan yang besar untuk mengendalikan bumi, sehingga kamu dapat memberi hukuman kepada orang-orang ini. Perintah apapun yang kamu berikan kepada bumi, ia akan melaksanakannya.”

Musa mengangkat kepalanya dan memerintahkan bumi untuk menelan mereka. Bumi masih menahan mereka sampai dilutut ketika mereka memohon Musa membebaskan hidup mereka. Musa memerintakan lagi agar bumi menelan mereka. Ketika mereka tenggelam ke dalam bumi sampai leher, mereka memohon lagi kepada Musa, Musa lalu memerintahkan bumi agar menelan mereka sampai habis. Setelah itu Tuhan mengirimkan wahyu-Nya kepada Musa: “Mereka meminta dan memohonmu dengan sangat supaya nyawa mereka dibebaskan. Aku bersumpah demi kehormatan-Ku, jika mereka menyeruh-Ku dan memohon-Ku, tentulah aku kabulkan permohonan mereka. Wallahu Ta’Ala A’lam.

Sumber: Buku "Mati itu Spektakuler" Diterbitkan oleh "Zaman"

Kisah Seorang Pemuda Yang Mendapatkan Istana Di Surga

Kisah seorang pemuda yang membuat perjanjian untuk mendapatkan istana di Surga. Bagaimanakah kisah pemuda tersebut, apakah isi dan syarat dari perjanjian tersebut? Berikut kisahnya.

Ja'far ibn Sulaiman berkata bahwa pada suatu hari dia sedang pergi bersama Malik ibn Dinar ke Basrah. Secara kebetulan mereka  melewati bangunan yang megah yang sedang di bangun dan seorang pemuda yang sedang memandori para tukang batu. Malik ibn Dinar terkesan oleh kecakapan pemuda itu. Dia merasa kasihan kepadanya karna melibatkan diri  dalam urusan yang tidak bermanfaat, dan berkata, "Betapa terpikatnya dia dengan pekerjannya." Dia menyatakan bahwa dia ingin berdoa kepada Allah supaya membebaskan dia dalam perangkat itu dan mengubahnya menjadi seorang saleh sejati, dan dapat memperoleh surga-Nya. Malik mengusulkan untuk menemui pemuda itu. Ja'far mengatakan bahwa akhirnya mereka menemui pemuda itu.

kisah pemuda, istana di surga
Mereka menyalami dia dan dia menjawab salam itu dengan baik. Pemuda itu tidak mengenal Malik, akan tetapi setelah beberapa saat dia menjadi kenal dan bahkan menghormatinya serta mengatakan angin apa yang membawa mereka ke sana. Malik ibn Dinar bertanya berapa banyak uang yang akan dia habiskan untuk kontruksi bangunan itu. Pemuda itu mengatakan bahwa dia akan menghabiskan seratus ribu dirham. Malik berkata bahwa dia seharusnya memberikan kepadanya seratus ribu dirham yang akan diambil Malik sendiri, dan sebagai gantinya, dia akan memberikan pemuda itu sebuah rumah di surga yang jauh lebih baik dari gedung yang pernah dia bangun di muka bumi. Di rumah surgawinya itu terdapat sekumpulan pelayan-pelayan. Rumah itu memiliki kubah yang terbuat dari batu merah delima bertaburkan permata, batu batanya terbuat dari ja'faran dan adukannya dari kesturi yang menimbulkan aroma yang sangat wangi. Ia tidak akan pernah menjadi tua dan tidak juga runtuh, karena ia tidak dibangun dengan perelatan manusia melainkan oleh kekuasaan Allah.

Pemuda itu meminta waktu untuk bekpikir dan meminta Malik datang besok pagi untuk mendapatkan jawaban pastinya. Malik pulang dengan memikirkan pemuda itu sampai larut malam. Di tengah malam, Malik dengan khusyuk mendoakan pemuda itu. Pagi harinya, mereka berdua datang ke rumahnya. Ternyata pemuda itu telah menunggu mereka di luar rumah. Dia betul-betul tampak bergembira melihat kedatangan mereka. Malik bertanya kepada pemuda itu tentang keputusannya. Pemuda itu bertanya apakah Malik akan menepati janjinya. Malik meyakinkan dia untuk melakukan hal itu. Pemuda itu lalu menambil tas-tas yang berisi dengan uang dirham dan meletakkan di depannya. Dia juga membawa sebuah pena. Malik mengambil secarik kertas dan menuliskan di atasnya: "dengan nama Allah yang Maha Pengasih, dan Maha Penyayang." Lalu dia menyusun suatu persetujuan yang menyatkan bahwa. "Malik ibn Dinar bertanggung jawab menyediakan pemuda ini sebuah tempat tinggal di surga di lingkungan Tuhan sebagai ganti istananya yang sekarang dan istana tersebut di atas bukan saja memiliki semua fasilitas (yang telah disebutkan diatas dan diulang dalam perjanjian) tetapi juga ada banyak fasilitas tambahan."

Sesudah membuat perjanjian itu, dia serahkan kepada pemuda itu dan mengambil uang seratus dirhamnya, lalu pergi. Ja'far  mengatakan bahwa pada malam itu dia tidak mempunyai cukup uang untuk membeli makanan. Empat puluh hari hampir berlalu sejak peristiwa itu, ketika suatu hari Malik menyelesaikan doa paginya melihat secarik kertas dipintu mesjid. Ternyata surat yang sama, perjanjian yang diadakan antara dia dengan pemuda itu. Di balik halaman itu tertulis (tanpa ada tinta yang tampak telah digunakan) pengabulan tanggung jawab yang ditanggung Malik ibn Dinar dan janji yang telah dibuat dengan seorang pemuda. Perjanjian itu telah dikabulkan dengan sempurna dan tujuh puluh kali lebih baik daripada syarat-syarat yang di buat. Malik serta-merta kaget membaca kertas itu. Subhanallah.. Wallahu Ta'ala A'lam..

Demikianlah kisah seorang pemuda yang mendapatkan istana di Surga, semoga kisah renungan islami ini bermanfaat. Nantikan kisah selanjutnya dan baca kisah sebelumnya "Kisah budak Perempuan".
Disalin dari buku "Mati Itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman".

Kisah Budak Perempuan (I)

Assalamu'alaikum para pembaca blog "Kisah Renungan Islami", setelah memposting "Kisah seorang musyrik yang mendapatkan hidayah" sekarang "Kisah renungan islami" kembali memposting kisah mengenai budak perempuan. Berikut kisahnya:

Suatu hari, Malik ibn Dinar berjalan-jalan di Basrah. Di perjalanan, tanpa sengaja dia melihat seorang budak perempuan dengan perilaku yang sering ditunjukkan para pembantu Raja. Melihat cara dia berjalan, Malik memanggilnya dan berkata: "Wahai budak, maukah tuanmu menjualmu?" Budak itu terkejut mendengarnya dan berkata: "Apa? Coba ulangi lagi." Malik pun mengulanginya. Kemudian budak perempuan itu berkata, "Mampukah pengemis macam kamu membeliku jika tuanku mau menjualku?" Malik dengan tegas menyanggupinya dan mengatakan dia mampu membeli yang lebih baik darinya. Mendengar jawaban ini, budak itu tertawa dan mengajak teman-teman budaknya kepada Malik. Para teman budaknya menuruti perintahnya.

kisah budak perempuan


Sesampainya di rumah, budak perempuan itu menceritakan semua kejadian tadi kepada tuannya yang juga tertawa dengan keras. Lalu tuannya menyuruh memanggil Malik menghadapnya. Ketika Malik tiba, majikan itu merasa takut dan bertanya kepadanya: "Apa yang engkau inginkann?" Malik menjawab dengan  meminta majikan itu menjual budaknya kepadanya. Dia bertanya lagi, "mampukah engkau membayar harganya?" Malik menjawab, "bagiku, harganya tidak lebih dari dua butir kurma." Mendengar hal ini, semua yang  hadir tertawa. Majikan itu bertanya lagi, "Apa yang mendorongmu menetepkan harga seperti itu untuknya?" Malik menjawab banyak sekali kekurangan pada budak permpuan itu. Majikan itu meminta  Malik menyebutkan kekurangan-kekurangannya. Lalu, ia menyebutkan kekurangan itu satu demi satu.

Sekiranya ia tidak mamakai parfum, tubuhnya akan mengeluarkan bau tidak sedap. Jika ia tidak dipenuhi kutu. Dan karna ia Nampak tua, ia tidak layak lagi untuk dicintai. Dia mengalami menstruasi, buang air besar dan kecil. Dengan kata lain dia mengeluarkan semua jenis kotoran (ludah, ingus, dan air liur). Dia mengalami penderitaan dan cobaan. Dan karena rakusnya, dia memperlihatkan cintanya kepadamu hanya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan materi. Saat ini, jika ia merasa dirugihkan olehmu, semua bangunan cintanya itu akan ambruk seketika. Dia sama sekali tidak dapat dipercaya dan tidak akan menepati janjinya. Cintanya atas dasar kepalsuan.

Segera setelah anda wafat, dia akan duduk disebelah orang dan mensenandungkan cinta kekal dan abadinya untuk orang itu, seperti yang ia nyanyikan untuk anda sekarang. Aku memiliki seorang budak yang seribu kali lebih baik dari budakmu. Harganya jauh lebih murah dari harga dia. Dia terbuat dari sari kamper. Dia tercipta dari kasturi dan ja’faran. Dia dihiasi dengan permata dan cahaya. Sekiranya ludahnya dimasukkan kedalam air asin, air itu akan menjadi manis. Seandainya berbicara kepada orang mati, niscya akan kembali hidup. Jika pergelangannya diarahkan ke matahari, niscaya matahari akan padam. Apabila ia mendadtangi tempat yang gelap, maka tempat itu akan memancarkan sinar. Jika ia  muncul di dunia dengan segala keelokannya, seluruh dunia menjadi harum. Dia dibesarkan di taman kasturi. Dia sering bermain diantara batu  merah delima dan permata. Tempat tinggalnya adalah suatu tempat yang sangat di berkati yang minumannya adalah air tasnim (Air mancur dari surga). Dia tidak pernah menarik kembali kata-katanya. Dan cintanya abadi.

Malik kemudian bertanya kepada majikan itu, siapakah yang lebih berharga dan menguntungkannya. Semua hadirin sepakat bahwa budak budak yang diceritakan Malik itu lebih berharga. Malik menambahkan, "siapa saja mampu membelinya, kapan saja dan pada usia berapapun." Orang-orang bertanya kepada Malik agar memberitahukan harganya. Malik berkata, "jika ia ingin membeli benda yang begitu penting dan berharga itu, mereka harus sisihkan waktu di malam hari dan melaksanakan dua rakaat shalat tahajud untuk mendapatkan keridaan Allah; mereka harus mengundang orang-orang fakir dan  miskin untuk makan; mereka harus mengutamakan keridaan Allah ketimbang kemauan mereka sendiri; mereka harus menyingkirkan benda yang mungkin berbahaya dari jalanan; mereka harus hidup dengan sederhana, dan lebih mementingkan tempat abadinya daripada dunia yang fana ini.

Kemudian Malik berkata, jika mereka mau mengikuti nasihat ini, mereka akan menjalani kehidupan yang terhormat dan diberkati dengan kemuliaan di akhirat nanti, serta bertempat tinggal di surga (tempat tinggal yang sangat diberkati) dalam naungan Tuhan. Tidak lama majikan itu bertanya kepada budaknya apakah dia tadi mendengarkan nasihat lelaki tua yang mulia itu. Kalau memang demikian, bagaimana pendapatnya. Budak itu berkata bahwa ucapan-ucapan orang tua yang mulia itu benar dan dimaksudkan untuk meningkatkan kebaikan dan kemurahan hati. Kemudian majikan itu membebaskannya dan memberikan sebagian hartanya kepadanya sebagai hadiah. Dia juga membebaskan semua budak-budaknya dan memberi mereka hartanya.

Dia juga mendermakan rumahnya dan semua miliknya untuk kesejahteraan kaum miskin. Sedang budaknya, setelah melepaskan pakaiannya yang indah dan menggantinya dengan kain tebal dari gorden pintu mengatakan bahwa dia tidak dapat hidup tanpa tuannya. Maka disumbangkannya semua hartanya kepada orang-orang miskin, dia lalu menyertai tuannya. Malik ibn Dinar mendoakan mereka berdua, lalu pergi. Kedua orang itu mengucapkan selamat tinggal kepada kesenangan duniawi dan mengabdikan diri pada penghambaan ilahiah hingga meninggal dunia (semoga Allah membekati mereka berdua, dan kita semua). Allahumma Amienn...

Update: Kisah budak perempuan (II) telah terbit, baca kisahnya

Sumber : Buku "Mati itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman".

Kisah Seorang Musyrik Yang Mendapat Hidayah

Kisah Renungan Islami - Berikut ini kisah seorang musyrik yang mendapatkan hidayah di penghujung hidupnya. Seorang musyrik ini dahulunya adalah penyembah patung, kemudian ia diberikan petunjuk oleh Allah melalui hambanya yang lain. Seperti apakah proses orang musyrik ini mendapatkan hidayah pada akhir hayatnya. Kisah ini dikutip dari Buku "Mati itu spektakuler" Penerbit "Zaman".
Baca juga : Kisah penyesalan laki-laki kaya

kisah seorang musyrik


Kisah Renungan

Abdul Wahid ibn Zaid, keturunan orang-orang shaleh Nasrani, berkata: "Suatu hari, kami sedang berlayar dengan sebuah perahu. Tiba-tiba angin topan meniup perahu kami ke sebuah pulau, dimana kami melihat seorang laki-laki yang sedang sibuk memuja patung. Kami bertanya kepada siapa dia sedang menyembah. Dia menunjuk ke patung itu. Kami bertanya kepadanya bahwa Tuhannya dipahat tangannya sendiri. Sesuatu yang kita buat sendiri tidak layak disembah. Dia bertanya, "jadi siapa yang kamu sembah?" kami menjawab "Kami menyembah Allah yang tinggal ditempat tertinggi. Dialah penguasa yang mutlak yang mengendalikan bumi. Semua makhluk berada di bawah bayangan kebesaran dan Keagungan-Nya." Dia bertanya bagaimana kami memahami Tuhan Yang Maha Agung itu. Kami menjawab, "Dia mengirimkan pesuruh-Nya yang sangat penyayang dan baik hati. Pesuruh Allah ini mengungkapkan semua hal kepada kami.

Kemudian dia meminta diberitahu tempat tinggal sang pesuruh itu. Kami memberitahunya, karena dia telah menyampaikan kepada kami semua pesan-pesan Tuhan, maka Tuhan telah memanggilnya ke surga. Dia bertanya lagi, "Apakah pesuruh itu meninggalkan suatu pedoman kepada kita?" Kami menginformasikan bahwa beliau maninggalkan kitab suci (Al-Quran) sebagai pedoman. Dia mengatakan kalau dia tidak dapat membaca dan meminta supaya dibacakan sedikit untuknya. Setelah dibacakan, dia berkata, "Hanya pewahyu kitab suci inilah yang kita sembah." Kemudian dia menjadi muslim.

Setelah itu kami memperkenalkan dia dengan dasar-dasar keislaman dan perintah-perintah Allah. Kami juga menjelaskan sebagian maksud dari surah Al-Quran. Sesudah menunaikan shalat isya yang pertama baginya, kamipun pergi tidur. Menjelang tidur dia bertanya, "Apakah Allah juga tidur di malam hari?" kami menjawab, "Allah tetap terjaga (hidup) dan kekal. Dia tidak tidur ataupun mengantuk." Dia lalu berkata, "Kalau begitu betapa durhakanya kalian, Tuhan kalian selalu terjaga sementara kalian tidur." Mendengar ucapannya, kami kaget. Ketika kami hendak pulang dari pulau itu, dia memohon kepada kami supaya mengajaknya pula agar lebih dapat mempelajari ajaran-ajaran Islam. Akhirnya kami membawanya serta.

Sesampainya di kota Abadam, kota Abdul Wahid, aku berkata kepada sahabat-sahabatku: "orang ini adalah muallaf, karena itu kita harus memberinya sedikit nafkah juga." Lalu kami memberinya beberapa dirham dari uang kami, tapi dia berkata, "Apa ini?" kami menjelaskan, "ini beberapa dirham untuk belanjamu."Dia menimpali "Tidak ada Tuhan selain Allah, telah kalian tunjuki aku jalan yang tidak kalian ikuti. Aku berada disuatu pulau dimana aku menyembah berhala, bukan Tuhan Yang Maha Agung. Bahkan dalam keadaan begitu, dia tidak menghancurkanku maupun mematikanku, sekalipun kenyataannya aku tidak mengenal-Nya."

Setelah tiga hari, kami diberitahu bahwa dia dalam kondisi sekarat. Kami menjenguknya dan menanyakan bila masih ada kebutuhan yang masih harus dipenuhi. Dia mengatakan bahwa Allah telah menyebabkan kami mengunjungi pulau itu untuk menunjukinya jalan dan itu semua telah memenuhi kebutuhannya. Abdul Wahid berkata, "Aku tiba-tiba mengantuk dan tertidur disana. Saat tertidur, aku melihat sebuah taman yang sangat subur yang mana di dalamnya terdapat sebuah kubah yang sangat indah, sebuah singgasana terhampar, dimana seorang gadis rupawan duduk di atasnya, kecantikan yang belum pernah aku saksikan." Gadis itu tiba-tiba berkata, "Demi Allah antarkan dia segera." Melihat kegelisahannya yang sedemikian rupa, membuat pikiran aku tambah bertanya-tanya.

Lebih lanjut Abdul Wahid berkata, "saat aku terjaga, muallaf itu telah menghembuskan nafas terakhirnya. Kami lalu menguburkannya." Pada malam harinya," ujar Abdul Wahid "aku melihat taman yang sama, kubah yang sama, dan gadis yang sama sedang duduk disebelah muallaf itu yang sedang membaca ayat Al-Quran, yang kurang lebih berarti: dan para malaikat mengunjungi dari setiap pintu dan mengucapkan salam dan keselamatan dari segala azab yang pedih. Ini adalah balasan dari kesetiaanmu terhadap agama Islam. Karenanya,  disediakan pahala yang baik bagimu di negeri akhirat.

Ini semua merupakan tanda betapa Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Pengampun. Karena selama masa hidupnya lelaki itu musyrik, tetapi  menjelang ajalnya dia mendapat karunia-Nya dan Allah memberkatinya dengan kemuliaan akhirat.

Wahai penguasa dunia, barang siapa yang Engakau anugerahi sesuatu, maka tak seorangpun dapat menghalanginya. Dan barang siapa yang Engkau tidak anugerahi, tidak seorangpun dapat menganugerahkannya.

Demikian kisah seorang musyrik yang mendapatkan hidayah, semoga bisa menjadi bahan renungan bahwa Allah Maha Penyayang terhadap hamba-hambanya. Baca juga "Kisah kematian orang-orang takwa".

Kisah Kematian Orang-orang Takwa

Kisah Kematian Orang-orang Takwa - Satu lagi kisah yang semoga kita dapat merenungkannya. Semoga Allah memberikan kita penutup umur yang baik seperti yang dianugerahkan kepada orang-orang shaleh. Baca juga kisah renungan "Kisah laki-laki kaya". Baik pembaca blog Kisah Renungan Islami, berikut ini kisah kematian orang-orang takwa yang saya kutip dari Buku "Mati itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman".

kisah kematian prang takwa

Sufyan Tsauri berkata bahwa ketika malaikat maut menyentuh urat nadi seseorang, daya ingatnya akan hilang, menjadi bisu, dan melupakan segala miliknya. Derita kematian begitu mengerikan sehingga jika seseorang tidak diliputi pengaruh hipnotis kematian, dia akan menggigit orang yang memegangnya. Menurut beberapa hadits, ketika nafas seseorang sampai di tenggorokan, setan berusha sekuat tenaga menyesatkannya.

Menurut sebuah hadis, malaikat maut mengawasi orang-orang yang memanjatkan doa. Jika dia mendapati seseorang yang berdoa secara khusyuk,  dia menuntunnya mengucapkan “Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan-Nya.” Ketika itu terusirlah setan darinya.

Muhajid mengatakan bahwa ketika seseorang sedang sekarat, wajah-wajah sahabatnya diperlihatkan dihadapannya. Jika dia sering berkumpul dengan orang-orang yang shaleh, mereka muncul dihadapannya,  dan jika dia sering berkumpul dengan  para pendosa, maka hal yang sama juga dimunculkan kepadanya. Yadid ibn Syajara konon juga mengatakan hal yang sama.

Rabi’ah ibn Bazah, seorang laki-laki yang bertakwa dari Basrah mengatakan bahwa seseorang yang sedang sekarat diajarkan mengucapkan: “Tidak ada Tuhan selain Allah,” tetapi dia terus saja bergumam “minum, beri aku secangkir anggur.” Juga ada seorang laki-laki di Ahwaz yang hampir meninggal dunia, dituntun keluarganya untuk mengatakan “Laa Ilaha Illallah,” tapi dia terus saja menghitung uangnya.

Sebaiknya, orang-orang yang mengadakan persiapan mati, mengingatnya selama masa hidupnya, dan mengerjakan amal-amal shaleh, bagi mereka, kematian seperti sebuah hadiah, sebagai mana yang dikatakan Nabi Shallalahu 'Alaihi Wasallam ketika Bilal sedang sekarat, istrinya berduka mengetahui bahwa dia akan meninggalkannya, namun pada saat yang sama dia mengungkapkan kegembiraan karena suaminya akan berjumpa dengan Nabi dan sahabat-sahabatnya yang mulia.

Ketika Mu’adz merasakan ajalnya telah dekat, ia berdoa kepadaTuhan agar dipanjangkan hidupnya. Alasannya bukan karna mencintai dunia, tetapi karena dia merindukan kenikmatan rasa dahaga pada musim panas ketika berpuasa, dan ingin mencurahkan segala waktunya untuk mengajarkan agama Allah.

Salman al-Farisi konon menangis ketika datang kematiannya. Seseorang ingin tahu mengapa ia menangis, padahal ia akan bertemu dengan Nabi di akhirat kelak. Dia mengatakan bahwa dia menangis bukan karena takut mati atau cemas karena akan  meninggalkan dunia. Tapi karena dia telah berjanji  kepada Nabi bahwa dia akan mendapat keuntungan dari dunia seperti seorang musafir, dan dia menyesal tidak dapat menepati janjinya.  Ketika kematiannya, jumlah hartanya sepuluh dirham. Harta inilah yang membuatnya menangis. Setelah itu, dia meminta dibawakan minyak wangi dan meminta istrinya untuk memercikkannya diatas tempat tidurnya, karena para malaikat akan mendatanginya.

Abdullah ibn Mubarak tertawa saat kematiannya datang dan berkata bahwa orang harus melakukan sesuatu untuk mencapai hal seperti itu (Yakni mereka gembira dan mampu menvisualisasikan keadaan di akhirat). Dia juga mengatakan kepada pembantunya, Nasr, agar meletakkan kepalanya diatas tanah jika kematian menghampirinya. Nasr pun menangis. Pembantunya berkata bahwa dia telah hidup nyaman tetapi mati seperti seorang pengemis. Dia memerintahkan pembantunya untuk diam dan memberitahunya bahwa dia telah berdoa kepada Allah agar menghidupkannya sebagai orang-orang kaya, dan  mati sebagai pengemis.

Atha ibn Yasar berkata: seorang laki-laki hampir mati. Kemudian setan datang kepadanya dan berkata, engkau lari dari aku, dan engkau tidak berada dalam genggamanku. Dia memberitahunya: aku merasa tidak aman darimu.

Jairi berkata, “Aku sedang  duduk disamping Junaid  pada saat datang kematiannya. Dia sedang membaca Al-Quran.” Seseorang berkata, “Ini adalah saat yang mengerikan. Saat ini tidak  pas membaca kitab suci.” Dia bertanya, “Adakah waktu yang lebih baik membaca kitab suci daripada saat sekarang ini, saat catatan terkhir akan disusun.”

Seseorang memberitahu Junaid bahwa Abu Sa’id Khazaz tampak sangat bergembira saat kematiannya. “ Apa yang tejadi?” kata seseorang. Dia menjawab, “Sekiranya ketika dia mendapatkan kematian dalam keadaan senang, maka hal itu akan menggembirakannya.”

Ketika Zunnun Misri sedang sekarat, seseorang bertanya kepadanya: “Apakah engkau ingin mengatakan sesuatu? ” dia berkata, “Aku hanya mengidamkan satu hal, yakni mengenal Allah sebelum aku mati.”

Seseorang berkata bahwa dia sedang duduk bersama Mumsyad Danuri. Tiba-tiba seorang pengemis datang dan  berkata: “Apakah ada tempat yang bersih dan suci  untuk mati?” Dia, menunjuk kesebuah tempat dimana air mancur memancar. Lelaki itu pergi ketempat itu dan bersuci kemudian shalat. Setelah itu dia tidurdengan tenang dan meninggal dunia.

Fatimah, putri Abu Ali Roudbari, berkata: “ketika saudara laki-laki Abu Ali sedang sekarat, kepalanya berada dipangkuannya. Dia membuka matanya dan  berkata: pintu-pintu surga terbuka dan sebuah suara terdengar: wahai Abu Ali, meskipun engkau tidak berambisi untuk tempat yang tinggi, tetapi kami menganugerahi kamu disuatu tempat yang terhormat.” Setelah itu dia melantungkan syair berikut:
Demi Tuhan, aku tidak pernah pedulikan untuk mencintai seseorang
Kecuali engkau yang menjadikanku cemas
Oleh matamu nan senduh dan pipimu yang tampak  merah
Karna kerendahan hati yang luar biasa
Seperti itulah kisah kematian orang-orang takwa yang semoga dapat menjadi renungan, kita mohon kepada Allah yang kepada-Nya kita akan kembali agar saat berhadapan dengan kematian kita tidak merasa cemas, melainkan merasa gembira karena telah melihat tempat yang akan kita tuju.

Kisah Penyesalan Laki-laki Kaya

Para pembaca blog Kisah Renungan Islami, berikut ini kisah penyesalan seorang laki-laki kaya yang telah lalai beribadah dikarenakan cintanya akan harta. Semoga kita tidak termasuk dari Orang-orang yang menyesal setelah berhadapan dengan kematian. Apakah yang terjadi dengan laki-laki kaya tersebut? Berikut kisah selengkapnya.

kisah penyesalan - renungan kematian

Ada seorang laki-laki yang telah mengumpulkan harta begitu banyaknya sehingga tidak ada barang tersisa yang belum dibelinya. Dia membangun istana yang indah sekali yang memiliki pintu-pintu yang  lengkap dengan penjaganya. Sesudah membangun istana itu, dia mengadakan pesta dan mengundang semua relasi dan teman-temannya. Dia duduk diatas tempat tidur yang nyaman ketika tamu sibuk makan,  dia berkata pada dirinya sendiri, kalau dia telah mengumpulkan benda-benda dan tidak perlu lagi membeli apapun selama bertahun-tahun mendatang. Baru saja dia memikirkan hal itu, seorang pengemis yang berpakaian companng-camping dengan sebuah mangkuk bergantung di leher, datang mengetuk pintu dengan keras. Ketika para pembantu mendengar suara itu, mereka berlari keluar untuk melihat si pengacau itu. Mereka bertanya ada apa kiranya. Pengemis itu meminta mereka membawa keluar majikannya. Para pembantu ragu apakah majikannya mau menemuinya. Si pengemis meyakinkan bahwa majikannya mau keluar.

Mereka kembali dan menceritakan kejadiannya kepada tuan mereka. Sang majikan berkata seharusnya tadi mereka memberi pelajaran kepada pengemis itu. Tak lama berselang, pengemis itu kembali mengetuk pintu dengan keras. Para penjaga berlati ke pintu. Si pengemis meminta mereka untuk memberitahukan kepada majikan mereka yang orang kaya itu bahwa dia adalah malaikat maut.

Mendengar itu, mereka terpanah dan menyampaikan pesannya kepada tuannya. Tuannya juga kehilangan pikiran sehatnya. Dengan suara merendah, ia meminta mereka kepada malaikat maut supaya mengabil orang lain saja yang ada disitu sebagai penggantinya. Tak lama kemudian, malaikat maut memasuki rumah itu  untuk melakukan apa yang diinginkan, karna ia tidak dapat kembali tanpa mencabut nyawanya.

Orang kaya itu lalu mengumpulkan harta bendanya di satu tempat dan mengutuknya. Ia berkata bahwa kegemarannya terhadap harta kekayaan itu telah mencegahnya dari berdoa dan mengingat Tuhan. Tuhan memberi harta benda itu kemampuan berbicara. Berkatalah benda-benda itu "Mengapa kamu mengutuk? Karna kamilah kamu dapat menemui raja-raja di saat orang-orang shaleh diusir, karna kamilah kamu memperoleh kenikmatan seks dari wanita-wanita cantik dan menjalani hidupmu sebagai seorang raja.  Wahai lelaki kaya engkau memanfaatkan kami dijalan kejahtan, dan kami tidak menghalangimu. Sekiranya engkau belanjakan kami dijalan kebaikan, kami tentu membantumu dijalan yang mulia juga."

Apakah pelajaran yang dapat dipetik dari kisah ini? Ya semestinya sebagai seorang Muslim kita harus senantiasa menyempatkan diri kita untuk selalu mengingat Allah, mengingat bahwa tidak selamanya kita hidup di dunia ini yang sewaktu-waktu kematian datang menjemput. Jangan sampai karena sibuk mengumpulkan harta, maka kita akan menyesal suatu saat nanti. Renungkanlah wahai saudara-saudariku semuslim, kematian cepat atau lambat pasti akan menjemput. Sudah siapkah kita??? Jangan lewatkan Kisah renungan yang satu ini, "Kisah Kematian Seorang Raja dan Muslim Shaleh".

Dikutip dari Buku yang berjudul "Mati itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman".

Kisah Kematian Seorang Raja dan Muslim Shaleh

Kisah Kematian Seorang Raja dan Muslim Shaleh - Kisah berikut ini mengisahkan kematian seorang raja yang sombong dan seorang yang shaleh. Dengan membaca kisah berikut ini, maka kita perlu untuk merenungkan apa yang akan terjadi dengan kita nantinya saat malaikat maut datang tanpa diundang menemui kita untuk melaksanakan perintah yang Maha Kuasa. Apakah kita akan seperti Muslim shaleh ataukah seperti keadaan sang Raja dan kita mohon perlindungan kepada Yang Maha Pelindung dari keadaan yang dialami Sang Raja tersebut. Berikut kisahnya.

kisah kematian seorang raja


Ada seorang raja yang berniat melihat-lihat kerajaannya. Dia meminta sebuah pakaian kepada pengawalnya. Perintahnya segera dituruti, tetapi dia tidak suka dengan pakaian yang dibawakan dan memerintahkan untuk mengambil pakaian yang lainnya. Akhirnya dia memilih baju terbaik. Kemudian tiga kuda dibawa kehadapannya, tetapi akhirnya dia memilih kuda yang terakhir. Setan terkutuk telah mengisi pikirannya dengan kesombongan. Dia menaiki kudanya dengan sikap angkuh. Rombongan dan pasukan infanteri menyertainya, tetapi karena kesombongannya, dia tidak peduli bahkan sekedar menoleh kepada mereka.

Di tengah perjalanan, Raja bertemu dengan seorang laki-laki gembel dengan  berpakaian compang-camping. Lelaki itu memberi salam kepada Raja, tapi raja tidak menjawabnya. Lelaki itu kemudian memegang kekang kuda Raja. Raja memarahinya atas kekurang ajarannya itu dan memerintahkannya untuk melepaskan tangannya. Dia menyampaikan bahwa dia ada urusan dengan Raja. Raja memerintahkannya menunggu, tapi ia bersikeras akan berbicara kepada Raja saat itu juga. Raja akhirnya mengizinkan ia berbicara. Dia memberi tahu bahwa dia akan mengungkapkan sebuah rahasia. Raja mendekatkan telinganya kepada orang itu. Lelaki itu berkata bahwa malaikat maut telah datang untuk menyerahkan nyawanya kepada Tuhan.

Segera setelah mendengar itu, wajah Raja segera pucat dan ia mulai gugup. Setelah beberapa saat, Raja meminta malaikat maut untuk menunda pencabutan nyawanya dan mengizinkannya pulang untuk menyelesaikan urusan-urusannya dan bertemu semua anggota keluarganya. Malaikat maut berkata bahwa dia tidak dapat memberinya waktu lagi. Artinya, Raja tidak dapat pulang dan menyelesaikan urusan-urusannya.  Setelah berkata demikian, malaikat maut segera melaksanakan tugasnya dan jatuhlah Raja dari kudanya.

Selanjutnya, malaikat maut mendekati seorang muslim yang saleh yang juga sedang melakukan perjalanan. Malaikat memberi salam kepada muslim yang saleh itu. Malaikat maut lalu mengungkapkan identitasnya. Orang saleh itu segera memberi sambutan hangat dan berkata bahwa kedatangan malaikat itu sangat menggembirakannya, karena ia telah lama menanggung derita perpisahan dengan Allah dan mendambakan bertemu dengan-Nya dibanding siapapun. Malaikat maut menawarkannya untuk menyelesaikan dulu tugasnya yang dianggap penting. Si muslim berkata bahwa dia tidak merindukan siapapun selain bertemu Tuhan. Malaikat maut menawarkannya untuk memilih keadaan yang diinginkannya saat meninggal dunia. Orang itu bertanya kepada malaikat maut apakah dia telah diberi wewenang demikian. Malaikat maut memmbenarkannya. Orang saleh itu pun meminta malaikat mengizinkannya shalat dan mencabut nyawanya saat dia sujud. Dan demikianlah, ketika orang saleh itu sujud, malaikat mencabut nyawanya.

Kisah ini saya kutip dari Buku "Mati itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman".
Mengenai kebenaran kisah ini, Allah-lah yang lebih tahu, hanya saja kita perlu untuk selalu mempersiapkan diri menghadapi bila suatu waktu kematian akan datang menjemput kita, dan semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan kepada kita semua kaum Muslim penutup umur yang baik dan mohon perlindungan kepada-Nya dari penutup umur yang baik. Allahumma Amieenn..
Kisah renungan sebelumnya "Kisah kematian yang mengerikan".

Kisah Kematian Yang Mengerikan

Kisah Kematian Yang mengerikan yang ditimpa bagi orang-orang yang menyandarkan harapan mereka pada hal-hal yang berbau dunia. Silahkan dibaca, berikut kisah kematian yang mengerikan yang patut kita renungi. Sekedar info, beberapa hari yang lalu saya juga memposting kisah "7 Perkara Ganjil yang pernah dialami Seorang Penggali Kubur". Sekarang mari kita simak kisah mengenai kematian yang mengerikan ini.

Abu Hurairah bercerita bahwa Rasulullah Muhammad Shallahu ‘Alaihi Wa salaam bersabda: “Mari kutunjukkan kepadamu kenyataan dunia ini.” Aku mempersilahkannya. Beliau membawaku ke suatu tempat sampah di luar Madinah. Di sana, aku melihat tengkorak dan tulang belulang manusia terbenam dalam sampah bersama kotoran yang berserakan di mana-mana.

Kisah kematian yang mengerikan


Sambil memanggilku Nabi berkata: “Inilah tengkorak-tengkorak manusia yang berisi otak yang tamak. Orang-orang yang hidup seperti kebanyakan kalian selama ini, menyandarkan harapan mereka pada hal-hal duniawiah. Tengkorak-tengkorak ini tergeletak tanpa kulit, dan setelah beberapa hari akan menjadi bagian dari tanah. Dulu, mereka berusaha keras untuk makan masakan yang lezat, tapi kini hanya dipenuhi sampah. Keadaan mereka saat ini sungguh mengerikan bagi siapa yang melihatnya. Melihat mereka dahulu menyukai harumnya aroma makanan, membuat kamu menjadi benci kepadanya. Kotoran disekeliling mereka adalah pengganti baju-baju gemerlap yang pernah mereka kenakan. Sekarang mereka ada dalam kekuasaan angin yang terbang sesukanya. Inilah tulang belulang binatang yang pernah menempati manusia sombong. Siapa pun akan meneteskan air mata pada akhir perjalanan yang tragis seperti ini.” Abu Hurairah pun menangis tersedu-sedu.

Dalam hadits lain, Nabi juga bersabda: “Dunia ini dalam penampilannya tampak manis dan menyenangkan. Tuhan menciptakan manusia sebagai khalifah-Nya, sehingga dia mampu menilai prilakunya sendiri. Ketika orang-orang yahudi, pengikut Nabi Musa berkuasa, wanita, emas, dan baju-baju yang indah menjadi kelemahan mereka.”
Wahai saudara-saudaraku, pikirkanlah diri kalian, apakah kita belum menjadi korban penyakit yang sama seperti yang menimpa bangsa yahudi?

Semoga kita umat Muslim dapat terhindar dari kematian yang mengerikan seperti itu. Semoga Allah yang Maha Penyayang memberikan Hidayah serta Petunjuknya kepada kita semua, Allahumma Amieen. Semoga bisa menjadi bahan renungan untuk kita semua, semoga bermanfaat. Wallahu Ta'ala A'lam.
Sumber: Disalin dari buku "Mati Itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman".

7 Perkara Ganjil yang pernah dialami Seorang Penggali Kubur

Berikut ini adalah kisah renungan islami mengenai perkara-perkara ganjil yang pernah di alami oleh seorang penggali kubur.

Terdapat seorang pemuda yang kerjanya adalah menggali kubur dan mencuri kain kafan untuk dijual. Pada suatu hari, pemuda tersebut  berjumpa dengan seorang alim/ahli  ibadah untuk menyatakan kekesalannya dan keinginan untuk bertaubat kepada Allah s.w.t.

Kisah penggali kubut

Dia berkata,
"Sepanjang aku menggali kubur untuk mencuri kain kafan, aku telah melihat 7 perkara ganjil yang menimpa mayat-mayat tersebut.  Lantaran aku merasa sangat insaf atas perbuatanku yang sangat keji itu  dan ingin sekali bertaubat."

Yang pertama, aku lihat mayat yang pada siang harinya menghadap kiblat. Tetapi apabila aku menggali semula kuburnya pada waktu malam, aku lihat wajahnya telahpun membelakangkan kiblat.
Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?" tanya pemuda itu.

Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang telah mensyirikkan Allah s.w.t. sewaktu hidupnya.
Lantaran Allah s.w.t. menghinakan mereka dengan memalingkan wajah mereka dari mengadap kiblat, bagi membezakan mereka daripada golongan muslim yang lain," jawab ahli ibadah tersebut.

Sambung pemuda itu lagi, "Golongan yang kedua, aku lihat wajah mereka sangat elok semasa mereka dimasukkan ke dalam liang lahad. Tatkala malam hari ketika aku menggali kubur mereka, ku lihat wajah mereka telahpun bertukar menjadi ****.
Mengapa begitu halnya, wahai tuan guru?"
Jawab ahli ibadah tersebut, "Wahai anak muda, mereka itulah golongan yang meremehkan dan meninggalkan solat sewaktu hidupnya.
Sesungguhnya solat merupakan amalan yang pertama sekali dihisab. Jika sempurna solat, maka sempurnalah amalan-amalan kita yang lain,"
Pemuda itu menyambung lagi, "Wahai tuan guru, golongan yang ketiga yang aku lihat, pada waktu siang mayatnya kelihatan seperti biasa sahaja. Pabila aku menggali kuburnya pada waktu malam, ku lihat perutnya terlalu gelembung, keluar pula ulat yang terlalu banyak daripada perutnya itu."
"Mereka itulah golongan yang gemar memakan harta yang haram, wahai anak muda," balas ahli ibadah itu lagi.

Golongan keempat, ku lihat mayat yang jasadnya bertukar menjadi batu bulat yang hitam warnanya. Mengapa terjadi begitu, wahai tuan guru?"
Jawab ahli ibadah itu, "Wahai pemuda, itulah golongan manusia yang derhaka kepada kedua ibu bapanya sewaktu hayatnya. Sesungguhnya Allah s.w.t. sama sekali tidak redha kepada manusia yang menderhakai ibu bapanya."

Ku lihat ada pula mayat yang kukunya amat panjang, hingga membelit-belit seluruh tubuhnya dan keluar segala isi dari tubuh badannya," sambung pemuda itu.
Anak muda, mereka itulah golongan yang gemar memutuskan silaturrahim. Semasa hidupnya mereka suka memulakan pertengkaran dan tidak bertegur sapa lebih daripada 3 hari.

Bukankah Rasulullah s.a.w.
 pernah bersabda,
 bahawa sesiapa yang tidak bertegur sapa melebihi 3 hari bukanlah termasuk dalam golongan umat baginda," jelas ahli ibadah tersebut.
Wahai guru, golongan yang keenam yang aku lihat, sewaktu siangnya lahadnya kering kontang. Tatkala malam ketika aku menggali semula kubur itu, ku lihat mayat tersebut terapung dan lahadnya dipenuhi air hitam yang amat busuk baunya,"
Wahai pemuda, itulah golongan yang memakan harta riba sewaktu hayatnya," jawab ahli ibadah tadi.

Wahai guru, golongan yang terakhir yang aku lihat, mayatnya sentiasa tersenyum dan berseri-seri pula wajahnya.
Mengapa demikian halnya wahai tuan guru?" tanya pemuda itu lagi.

Jawab ahli ibadah tersebut, "Wahai pemuda, mereka itulah golongan manusia yang berilmu. Dan mereka beramal pula dengan ilmunya sewaktu hayat mereka.
 Inilah golongan yang beroleh keredhaan dan kemuliaan di sisi Allah s.w.t. baik sewaktu hayatnya mahupun sesudah matinya."

Ingatlah, sesungguhnya daripada Allah s.w.t kita datang dan kepadaNya jualah kita akan kembali.
Kita akan dipertanggungjawabkan atas setiap amal yang kita lakukan, hatta walaupun
amalan sebesar zarah.

Demikianlah kisah mengenai 7 perkara ganjil yang pernah dialami seorang penggali kubur, setelah anda membaca kisah ini. Tolong di Share kepada sahabat dan rekan-rekan anda.
Mudah-mudahan bernilai pahala di sisi Allah Ta'ala..Amien..
Wallahu Ta'ala A'lam.

Jangan lewatkan  "Kisah kematian yang mengerikan".

Disalin dari buku "Mati Itu Spektakuler" yang diterbitkan oleh "Zaman".