Arwah Saling Berkenalan
Sebuah kisah dari Abu Hurairah telah diposting sebelumnya, sekarang kisah renungan islami kembali menghadirkan sebuah artikel yang berjudul Arwah saling berkenalan.
Abu Na’im meriwayatkan bahwa Hasan ibn Ali sakit parah dan
mulai merasa gelisah. Pada waktu itu, seorang laki-laki menjenguknya dan
berkata bahwa dia memikirkan masa depannya karena nyawanya akan dipisahkan dari
badannya dan dia sedang mendekati ajal. Dia harus ingat bahwa setelah mati, dia
akan berjumpa dengan ayahnya, Ali dan Ibunya Fatimah Zahra. Dia juga bakal
bertemu dengan kakeknya, Muhammad dan neneknya Khadijah Dia akan merasa
terhibur bersama dengan paman-pamannya, Hamzah dan Ja'far. juga paman-paman
dari pihak ibunya: Qasi, Tayyab Mutahar, dan Ibrahim. Dia akan senang bertemu
dengan bibi-bibinya dari pihak ibu: Ruqayyah, Kultsum, dan Zainab. Ketika Hasan
mendengar bahwa dia harus bertemu orang-orang itu, dia merasa sangat senang
(Abu Asak'if).
Lais ibn Sa’id mengatakan bahwa seseorang dari Suriah
meninggal sebagai seorang syahid. Setelah kematiannya, ayahnya yang masih hidup
bertemu anaknya pada setiap Jumat malam. Dia berbicara dengan anak
laki-lakinya, melepaskan dukanya. Pada suatu malam Jumat, kebetulan sekali
ayahnya tidak bertemu dengan anaknya. Ketika dia bertemu dengan anaknya dalam
mimpi Jumat malam berikutnya, dia mengeluh kepadanya bahwa ketidakhadirannya
pada pertemuan sebelumnya telah melukai perasaannya. Anak laki-lakinya menjawab
bahwa dia tidak dapat bertemu dengannya karena pada Jumat malam sebelumnya
semua syuhada telah diperintahkan menyambut dan menjemput Umar ibn Abdul Aziz.
Dia harus pergi menyambutnya. Itu adalah peristiwa di malam yang sama ketika
Umar ibn Abdul Aziz meninggal dunia dan para syuhada diperintahkan menyambut
dan menjemput orang yang saleh itu. (Abu Na'im).
Demikian semoga bermanfaat, baca juga Bila waktu tobat berakhir.
0 comments:
Post a Comment