Kisah Orang Yang Mendapat Peringatan
Ibn Abbas berkata, Qarun berasal dari keluarga Musa dan merupakan sepupu Musa. Dia banyak mendapat kemajuan dalam pengetahan duniawi dan iri terhadap Musa. Musa berkata kepadanya: “Tuhan telah memerintahkanku mengambil zakat darimu.” Dia menolak memberikan zakat dan berkata kepada orang-orang: “Musa ingin memakan harta kalian dengan alasan zakat. Dia memerintahkan beribadah dan kalian menuruti. Dia mengucapkan firman-firman yang kalian dengarkan. Sekarang dia memerintahkan kalian membayar zakat.” Orang-orang itu berkata: “Kita tidak dapat lagi mentolerirnya. Karena itu buatlah rencanamu.” Dia memberitahu mereka: :Aku sudah memikirkan sebuah rencana, yakni membujuk seorang perempuan agar menuduh Musa bahwa ia telah menodai kehormatannya.”
Orang-orang berhasil mempengaruhi perempuan itu dengan janji hadiah yang besar. Ketika Qarun mendapat persetujuan perempuan itu, dia pergi kepada Musa dan berkata: “Sampaikan kepada Bani Israil firman-firman Allah yang telah diwahyukan kepadamu.” Musa menyukai usulan ini dan mengumpulkan Bani Israil di sebuah tempat. Ketika semuanya hadir, Musa menyampaikan firman-firman Tuhan: “Allah telah memerintahkan kita untuk menyembah Dia saja, tidak menyekutukan-Nya, dan memperlakukan kerabatmu dengan baik. Dan dia juga memberitahu mereka firman-firman yang lain, yang di dalamnya juga disebut jika seorang laki-laki yang sudah menikah berzina, dia harus dilempari batu sampai mati (dirajam). Mendengar hal itu, orang-orang berteriak: “Jika engkau melakukan zina.” Musa berkata: “Jika aku melakukan hal ini, aku juga harus dirajam.” Orang-orang itu berkata: “Engkau telah melakukan perzinaan.” Musa dengan sangat amat terperanjat bertanya kepada mereka: “Apakah benar aku melakukan perzinaan?” Orang-orang itu berkata: “Engkau telah melakukannya.” Dan setelah mengucapkan hal ini, mereka memanggil perempuan tersebut lalu bertanya kepadanya: “Bagaimana pendapatmu tentang Musa?” Musa minta dengan sangat kepadanya untuk mengatakan yang sebenarnya. Perempuan itu berkata: “Karena engkau memintaku dengan bersumpah, aku tidak berani berbohong. Sebenarnya orang-orang ini yang telah menjanjikan aku banyak hadiah untuk melimpahkan kesalahan atasmu. Engkau tidak bersalah.” Mendengar hal ini Musa jatuh bersujud dengan air mata berlinang. Tuhan berfirman kepadanya:
“Tidak ada alasan untukmu mencemaskannya. Kami telah menganugerahimu kekuatan yang besar untuk mengendalikan bumi, sehingga kamu dapat memberi hukuman kepada orang-orang ini. Perintah apapun yang kamu berikan kepada bumi, ia akan melaksanakannya.”
Musa mengangkat kepalanya dan memerintahkan bumi untuk menelan mereka. Bumi masih menahan mereka sampai dilutut ketika mereka memohon Musa membebaskan hidup mereka. Musa memerintakan lagi agar bumi menelan mereka. Ketika mereka tenggelam ke dalam bumi sampai leher, mereka memohon lagi kepada Musa, Musa lalu memerintahkan bumi agar menelan mereka sampai habis. Setelah itu Tuhan mengirimkan wahyu-Nya kepada Musa: “Mereka meminta dan memohonmu dengan sangat supaya nyawa mereka dibebaskan. Aku bersumpah demi kehormatan-Ku, jika mereka menyeruh-Ku dan memohon-Ku, tentulah aku kabulkan permohonan mereka. Wallahu Ta’Ala A’lam.
Sumber: Buku "Mati itu Spektakuler" Diterbitkan oleh "Zaman"
0 comments:
Post a Comment